close

Teknik untuk Membuat Story Telling

story telling malin kundang

Ada banyak teknik yang bisa digunakan untuk membuat story telling malin kundang. Apa saja teknik yang bisa digunakan tersebut? berikut ini adalah ulasannya. 

teknik membuat story telling

Monomyth

Teknik yang biasa digunakan untuk membuat story telling yang cukup populer adalah monomyth. Monomyth adalah sebuah teknik yang bisa digunakan untuk menceritakan sebuah cerita mengenai perjalanan atau petualangan yang dilalui oleh seorang tokoh atau pahlawan. Teknik cerita ini merupakan teknik yang sangat banyak digunakan di mitos dan juga cerita rakyat di seluruh dunia. 

Di dalam  teknik story telling monomyth, pemeran utama biasanya akan diminta untuk pergi dari rumahnya dan akan mengalami banyak petualangan yang sulit dan menegangkan. Mereka akan berpindah dari satu tempat ke tempat lain yang mereka tahu merupakan tempat yang penuh dengan bahaya. 

Dalam teknik  monomyth ini, setelah melalui banyak hal yang sulit, para hero dalam  cerita ini  akan mendapatkan  penghargaan atau mendapatkan kebijaksanaan atau hal-hal lainnya yang akan membantu orang di sekitarnya sehingga ia menjadi pahlawan dalam cerita tersebut. salah satu cerita anak-anak melegenda yang dikenal seluruh dunia dan menggunakan  teknik ini adalah cerita “Lion King”. 

Teknik monomyth ini merupakan teknik yang cocok digunakan untuk beberapa kondisi yaitu :

  • Untuk membawa audience melalui perjalanan yang menyenangkan, 
  • Memberikan contoh  bahwa sebuah tantangan akan memberikan banyak manfaat 
  • Menunjukkan bagaimana anda belajar mengenai sesuatu hal yang baru  dalam mendapatkan kebijaksanaan. 

The mountain

teknik story telling selanjutnya yang biasa digunakan dalam skenario sebuah tulisan adalah the mountain. The mountain merupakan sebuah teknik yang memiliki alur yang mirip dengan gunung. Hal inilah yang menyebabkan teknik ini disebut dengan teknik “the mountain”. 

Teknik ini merupakan teknik yang digunakan untuk melakukan mapping tekanan dan drama dalam sebuah cerita. Terkadang teknik ini memiliki persamaan dengan teknik monomyth. Mengapa? hal ini disebabkan karena teknik ini dapat membantu kamu untuk membuat plot untuk event penting dalam sebuah cerita. 

Hanya saja kedua teknik ini yaitu the mountain dan monomyth ini berbeda dari segi endingnya.  Dalam teknik monomyth, cerita selalu berakhir dengan pemeran utama mendapatkan akhir yang bahagia baginya dan juga bagi orang-orang yang ada di sekitarnya. Bedanya pada teknik the mountain ini akhir yang diberikan tidak selalu bahagia. 

Dalam teknik the mountain ini bagian pertama biasanya akan di bangun sebuah setting dari sebuah kejadian.  Setelah itu diikuti dengan beberapa hal kecil lainnya berupa tantangan yang ringan yang pada akhirnya akan naik menjadi sebuah masalah yang klimaks. 

Untuk contohnya, teknik the mountain ini cukup mirip dengan teknik pembuatan cerita dalam seri TV luar negeri seperti seri TV  dari Netflix,  dimana setiap episodenya memiliki naik dan turun yang pada akhirnya akan digunakan untuk membangun masalah yang lebih besar pada akhir dari sesi. 

Teknik story telling the mountain ini sangat cocok digunakan untuk menunjukkan bagaimana kamu dapat mengatasi masalah-masalah dan caranya untuk membangun tekanan atau “tension” dalam cerita. Teknik ini juga sangat cocok digunakan untuk membangun sebuah kesimpulan yang memuaskan. Untuk kamu yang ingin  membuat story telling malin kundang maka teknik ini bisa digunakan. 

 Teknik the mountain ini bisa digunakan untuk mengubah cerita Malin kundang menjadi lebih memuaskan. Kita semua tahu bahwa cerita Malin kundang tidak berakhir bahagia. Sungguh Malin kundang memang pantas untuk mendapatkan ganjaran tersebut. akan tetapi, perjalanan yang dilalui oleh tokoh ini memang kurang gereget. Dengan menggunakan teknik  the mountain ini kamu bisa membuat tokoh Malin menjadi lebih mengerikan sehingga ending yang dimilikinya bisa menjadi lebih memuaskan. 

Teknik Nested loops

teknik story telling selanjutnya yang bisa digunakan adalah teknik Nested loops. Teknik ini memperbolehkan anda untuk membuat narasi secara bertumpuk. Untuk kamu yang belum paham maksudnya, kamu bisa melihat banyak drama Korea. drama Korea biasanya dibuat dengan menggunakan teknik teknik Nested loops ini. 

teknik Nested loops ini memperbolehkan kamu untuk membangun banyak narasi dalam sebuah cerita. Kamu bisa menggunakan cerita paling penting di tengah dan membuat cerita sampingan yang akan membuat skenario drama kamu menjadi lebih menarik. 

Teknik sparklines

Teknik selanjutnya adalah teknik sparklines. teknik sparklines ini merupakan teknik yang digunakan untuk mengubah sudut pandang dari audience. Teknik sparklines ini dilakukan dengan membandingkan antara harapan yang ideal dengan kenyataan yang ada di sekitar audience. 

Teknik ini merupakan salah satu teknik yang sangat menarik untuk digunakan dan sering kali membuat sebuah pertunjukan yang sukses. biasanya teknik sparklines ini akan digunakan untuk membuat pertunjukan yang dapat digunakan untuk menginspirasi audience, membuat harapan dan rasa bahagia. 

Teknik in medias res 

teknik in medias res merupakan salah satu teknik yang cukup unik. Teknik ini dimulai dengan menggunakan naratif di tengah sebuah kejadian sebelum menjelaskan masalah yang dialami oleh tokoh dalam cerita secara jelas. Biasanya jenis   teknik in medias res ini  sangat cocok digunakan untuk membuat alur maju mundur sehingga membuat audience menjadi lebih penasaran. 

Dalam teknik in medias res ini, biasanya cerita di mulai dari kejadian inti yang paling menarik dari sebuah cerita. Karena kamu membawa audience langsung ke arah tersebut maka mau tidak mau audience akan masuk ke dalam dunia yang kamu buat dalam cerita ini. 

teknik in medias res ini merupakan teknik yang sangat cocok untuk membuat audience kamu terus penasaran karena ingin mengetahui solusi dari masalah yang kamu suguhkan dari awal. Akan tetapi sangat penting bagi kamu untuk tahu seberapa jauh kamu harus memberikan spoiler mengenai kejadian yang menarik itu. jadi pastikan kamu punya kendali kuat pada diri kamu sendiri. 

Teknik converging

teknik converging  adalah  salah satu teknik yang digunakan menunjukkan pada audience mengenai terbentuknya sebuah ide. Teknik ini  bisa dimulai dari sebuah ide untuk melakukan sesuatu, akan tetapi karena ada banyak orang yang terlihat dalam pelaksanaan kegiatan tersebut maka ada banyak ide lain yang bermunculan. Disinilah konflik pada akhirnya akan muncul. 

Teknik ini banyak ditemukan dalam sebuah cerita yang mendesak. Seperti cerita mengenai invasi alien atau pada saat kondisi yang tidak menguntungkan seperti “zombie apocalypse”. Atau untuk kamu yang ingin membuat cerita mengenai kemerdekaan. Teknik ini mungkin bisa menjadi teknik yang tepat untuk akar story telling kamu. 

Nah, demikianlah teknik story telling yang bisa kamu gunakan dalam membuat cerita. Semuanya sesungguhnya bisa digunakan untuk membangun story telling malin kundang dengan baik. akan tetapi jika kamu ingin menggunakan salah satu dari teknik di atas akan lebih baik jika kamu melakukan improvisasi dari cerita aslinya.  Semoga skenario kamu berhasil ya!

Baca juga Cara Menghafal Vocab Dengan Mudah

2