close

Sekilas Sama, Penggunaan Say dan Tell Ternyata Berbeda!

Penggunaan Say dan Tell

Penggunaan Say dan Tell

Dalam bahasa Inggris, penggunaan say dan tell ternyata harus kalian perhatikan secara saksama. Sama seperti kata yang sebelumnya pernah kita bahasa yaitu penggunaan that dan which, sekilas say dan tell ini mengungkapkan hal sama: bicara atau berkata. Namun, maknanya akan ikut berubah mengikuti konteks maupun struktur kalimat.

Nah, supaya kamu tidak salah mengaplikasikan say dan tell, mari simak penjelasan pemakaian kedua kata tersebut dalam bahasa Inggris di bawah ini!

say’ dan ‘tell’ dari segi fungsi

Perbedaan say dan tell sudah terlihat dari perubahan kata kerja. Kedua kata ini sama-sama anggota Irregular Verb (Kata Kerja Tak Beraturan). Dalam bentuk kata kerja kedua, say akan berubah jadi said dan tell jadi told. Berikut contohnya:

  • She said she would come to the party;
  • My father told the whole family he got a new house.

Selain itu, kalian juga dapat melihat fungsi dari masing-masing kata. Konteks yang disampaikan tidak sama dalam reported speech. Pasalnya, say lebih fokus pada kata yang diutarakan, sementara tell lebih mengarah pada pesan kalimat; cenderung digunakan untuk mengungkapkan informasi maupun intruksi. Kamu bisa simak contohnya dalam kalimat berikut:

  • “Come in, please,” my brother said (fokus pada ucapkan yang disampaikan, sehingga tidak memakai “Come in please,” my brother told);
  • He told me they were going to visit Banyumas last week (fokus pada informasi bahwa mereka akan pergi ke Banyumas).

Kemudian, say/said juga diaplikasikan pada direct speech, seperti:

  • “I’m sleepy,” Demina said.
  • He said, “This room has been full-booked since last month.”;
  • The teacher said, “You must bring your own pen tomorrow.”

‘say’ dan ‘tell’ dari segi objek

Penggunaan say dan tell selanjutnya yang perlu kamu perhatikan adalah dari segi pemakaian objek. Pada dasarnya, say tidak menggunakan direct object (objek langsung) personal pronoun seperti me, us, them, dan lain sebagainya. Jika kalian ingin pengaplikasikan say pada direct objek, maka kalian harus menambahkan to untuk membentuk say to, seperti:

  • I say we have to leave now, bukan I say them that we have to leave now;
  • He said, “It’s going to rain cats and dogs.”, bukan He said us, “It’s going to rain cats and dogs.”;
  • My mother said to the woman who wore floral dress that she took the wrong direction.

Bagaimana dengan tell? Dalam penggunaannya, kalimat yang memakai tell harus menambahkan objek langsung, contoh:

  • She told me not to come again;
  • My sister told us she needs money to visit the museum.

Selain itu, tell tidak diaplikasikan sebelum objek untuk kata-kata tertentu, seperti:

  • The man said a rough word alih-alih The man told a rough word.

Meski demikian, kalian dapat memakai tell tanpa direct object asalkan setelahnya ada objek-objek berupa a joke, a lie, a story, dan lain sebagainya seperti:

  • She shouldn’t tell a lie, bukannya She shouldn’t say a lie;
  • You really good at telling a story.

Terakhir, it tidak dapat kamu tempatkan setelah tell, terutama untuk mengutarakan fakta, seperti:

  • I will tell you tomorrow, bukannya I will tell you it tomorrow.

Itulah pemaparan seputar say dan tell beserta contohnya. Untuk memudahkan proses pemahaman, kamu dapat mempelajarinya lewat percakapan-percakapan di buku maupun film, karena penggunaan say dan tell paling sering muncul dalam situasi tersebut.

2